Rabu, 06 Maret 2013

Biopori mengembalikan siklus hidrologi


Air adalah unsur utama dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air. Di Indonesia ada beberapa daerah yang mengalami kekeringan. Hal ini disebabkan siklus hidrologi terganggu sehingga air yang penting bagi kehidupan berubah menjadi  bencana kehidupan. Pada dasarnya, air adalah sahabat manusia karena bila tidak ada air manusia tidak akan dapat bertahan dan melangsungkan kehidupan sehari-hari. Semua masalah ini berawal dari kebiasaan manusia yang terkait dengan sebuah sanitasi. Manusia memiliki cara sendiri dalam melakukan sebuah pengawasan lingkungan. Usaha ini harus dibina agar tercapai hasil yang diinginkan untuk menciptakan keadaan yang baik di bidang kesehatan masyarakat dalam lingkungan hidup yang sehat. Biopori merupakan salah satu cara dalam mengembalikan siklus hidrologi air. 



Genangan air (run off water) sering terjadi pada daerah resapan atau infiltrasi rendah dengan intensitas curah hujan sangat tinggi. Area kering atau semi kering sering menjadi sasaran run off water seperti pada area jalan beraspal dan paving. Sedangkan pada daerah yang memiliki area resapan tinggi, tetapi intensitas curah hujan terus bertambah sampai menempati keadaan jenuh. Proses ini disebut dengan kelebihan arus darat sanitrasi. Daerah tersebut akan menyebabkan terjadinya run off water akibat area serapan yang ada tidak dapat menampung debit air hujan yang meningkat. Sehingga siklus hidrologi di dalam tanah menjadi terhambat. Proses ini merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. 

Dengan adanya biopori dapat membantu mengurangi run off water karena biopori adalah tekhnologi sederhana yang ramah lingkungan dalam membantu proses resapan pada tanah. Metode resapan air dengan cara biopori dapat mengatasi mengurangi terjadinya run off water dan  membantu memulihkan siklus hidrologi air.
Biopori merukan salah satu alternatif tekhnologi sederhana yang ramah lingkungan serta efisien. Biopori dapat dikembangkan semua kalangan masyarakat karena pembuatan biopori tidak memerlukan biaya yang tinggi serta menggunakan tekhnologi yang sederhana dan praktis. Pada saat ini biopori sangat diperlukan dalam mengatasi intensitas curah hujan yang tinggi. Biopori berupa sebuah lubang resapan yang sederhana dan mudah dalam proses pembuatannya, serta tidak memerlukan tempat yang luas. 

Tempat yang dapat dibuat / dipasang lubang biopori resapan air seperti pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, fasilitas umum dan lahan kosong. Dengan teknologi ramah lingkungan, biopori mampu menciptakan lingkungan  hidup sehat. Biopori juga dapat diletakan pada daerah yang area resapannya sulit sehingga dapat membantu proses penyerapan air dan membantu mengembalikan siklus hidrologi air.




1 komentar:

  1. saya mau mengembangkan ini di Metro,..
    by rona fitri kartini (kader fk3i lampung)

    BalasHapus