Rabu, 02 Juli 2014

REPORTER CILIK BERKUNJUNG KE RIB


Pasca selesainya program biopori maka ada capaiaan yang didapat dari program tersebut. Selain dari tercapainya lubang resapan biopori yang berjumlah 100.000 lubang, terbentuk rumah informasi biopori. rumah informasi bioopori ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dan kebutuhan yang terakait dengan biopori. RIB sendiri terbentuk atas inisiatip para warga, kader dan dukungan dari MITRA BENTALA.

RIB sudah mendapat kunjungan dari beberapa masyarakat dan lembaga. Pada bulan juni 2014 reporter cilik  mengunjungi Rumah Informasi Biopori. informasi yang diberikan oleh RIB kepada reporter cilik terkait dengan kegunaan Lubang Resapan Bipori, cara pembuatan lubang resapan biopori, cara merawat lubang resapan biopori. Kegitaan reporter cilik tersebut di tutup dengan foto bersama.

 

pembuatan lubang biopori oleh reporter cilik



Kamis, 01 Mei 2014

DESIMINASI BIOPORI







Pada tanggal 22 april 2014 diadakan desiminasi hasil biopori yang di adakan di hotel EMERSIA Bandar Lampung. acara ini di hadiri oelh beberapa pihak yaitu MERCY CORPS, MITRA BENTALA, TIM KOTA, ACCCRN. Desiminasi hasil biopori di hadiri pula oleh Walikota serta pak Kamir Brata selaku penemu lubang resapan biopori. rangkaian acara ini dimulai dari sambutan walikota Bandar lampung bapak Herman HN, lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan filtrip ke beberapa lokasi  pembuatan biopori.

Selasa, 01 April 2014

workshop temu kader biopori

Acara workshop temu kader biopori diadakan pada tanggal 22 maret 2014 di begadang resto kota Bandar Lampung. kegitan ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi air  tanah kota Bandar Lampung. peserta worksop temukader ini dihadiri oleh beberapa pihak yaitu MITRA BENTALA, MERCY CORPS, TIM KOTA, BPPLHD, Kader Biopori Kota Bandar Lampung.






Pada tanggal 22 maret 2014 tentunya bertepatan dengan hari air  kota Bandar Lampung telah melakukan pembuatan biopori yang dimana bandar lampung telah terjadi krisis air karna daya resap air berkurang,hari ada kurang lebih 108 kader biopori yang telah ada dan datang untuk melakukan workshop sekaligus untuk menjalin silahturahmi antar kader dalam upaya pembuatan biopori dan diharapkan para kader nantinya akan berbagi pengalaman dalam pembuatan biopori yang telah dibuatnya. Pasca akan berakhirnya program biopori ini maka untuk perpanjangan tanggan agar biopori dapat terus berlangsung dibuatlah RIB (rumah informasi biopori).

Ada beberapahal yang diharapkan pasca program ini selesai yaitu    tetap memperkuat pertisipasi masyarakat walaupun dimana masih banyak kendala,  membangun dan memperkuat RIB, bagaimana layanan ini dapat dikembangakan dalam bentuk oprasiona,   sinergistas dengan pemerintah melaluai penguatan peraturan, kinerja kita dengan pemerintah harus diperkuat kan kembali agar dapat dijadikan pegangan,dengan kata lain ini adalah kewajiban kita dan kita agar lebih kompak lagi membangun RIB dan kita lebih mengembangkan kesadaran diri dalm mengem, memjamin inventasi sosial yang sudah ada(kader biopori)untuk dapat saling memberi pemanfaatan. 

EVALUASI PROGRAM BIOPORI

Kegiatan biopori yang telah dilakukan dalam beberapa waktu terakhir ini akan segera berakhir. Maka untuk melihat bagaimana tingkat kebeerhasilan dari program ini di lakukan rapat evaluasi biopori bersama sama dengan MITRA BENTALA, MERCY CORPS, Tim kota, rumah sahabat lingkunga yang diadakan pada tanggal 20 maret 2014di ruang rapat BAPPEDA kota Bandar Lampung. 









Ada beberapa pembelajaran yang perlu diperhatikan pasca program biopori ini berlangsung:
         Komunikasi dan Koordinasi yang rutin melalui email, telpon, diskusi dan rapat-rapat  antar stakeholders terkait seperti Tim Kota, Mercy Corps dan PMU sangat membantu untuk kelancaran implementasi program seperti dalam hal penentuan jadwal kegiatan bersama, masukan dalam pelaksanaan kegiatan, dan sinergi program dengan program yang ada di pemerintah kota.
         Penyebaran informasi tentang biopori yang dilakukan oleh anggota Tim Kota melalui masing-masing SKPD sangat membantu PMU dalam percepatan informasi ke masyarakat yang lebih luas.
         Terbitnya pemberitaan tentang biopori di media cetak dan elektronik sangat efektif untuk penyebarluasan informasi dan mendapat dukungan atau partisipasi dari berbagai pihak.
         Sosialisasi biopori bagi masyarakat dengan memanfaatkan kegiatan-kegiatan komunal seperti gotong royong, pengajian, arisan, dll terbilang efektif dalam meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai biopori.
         Adanya surat edaran atau himbauan dari Walikota, Kecamatan, dan pihak Kelurahan tentang pembuatan biopori di tingkat warga menggambarkan bahwa implementasi program tersebut menjadi gerakan bersama.
         Pada masyarakat yang mengalami kekeringan dan banjir di wilayah tempat tinggalnya cenderung lebih antusias dalam merespon proyek implementasi biopori di wilayahnya.
         Banyaknya kampanye dan publikasi tentang biopori mendapatkan sambutan yang positif dari  berbagai elemen masyarakat; termasuk kalangan swasta. Para pihak tersebut kemudian tertarik untuk ikut ambil bagian dalam implementasi biopori.
         Pada tanggal 30 Oktober 2013 yang lalu, Mitra Bentala selaku pelaksana proyek biopori menerima kunjungan dari Pihak Universitas Udayana Bali yang sedang melakukan kajian untuk pembahasan Rencana Nasional penanganggulangan kekeringan negara Indonesia.
         Sebagai bentuk dukungan terhadap implementasi biopori di Bandar Lampung, Walikota telah menerbitkan Peraturan Walikota tentang Pemanfaatan Air Hujan di Kota Bandar Lampung terhitung tanggal 4 September 2013
         Komitmen Pemerintah Kota dalam implementasi biopori untuk adaptasi terhadap perubahan iklim upaya mengatasi kekeringan dan genangan banjir masuk skema penganggaran Daerah
         Munculnya sosok lokal yang berperan aktif dalam pembuatan biopori di lingkungannya.
         Adanya Rumah Informasi Biopori Lampung yang dapat memfasilitasi layanan informasi, pelatihan dan teknis pembuatan biopori untuk masyarakat/publik
         Penerapan biopori menjadi salah satu kriteria dalam berbagai lomba yang berkaitan dengan lingkungan
         Sosialisasi biopori agar terus di lakukan di berbagai pihak (mengurangi genangan dan menambah cadangan air bawah tanah).
         Perwali no.62 September Tahun 2013 tentang” Pemanfaatan Air Hujan” agar dilakukan sosialisasi ke berbagai pihak (Kewajiban).
         Memperkuat dan memberdayakan keberadaan Rumah Informasi Biopori (RIB) untuk kegiatan penerapan pembuatan biopori.
         Keberadaan Tim Kota agar tetap dipertahankan, dan mempunyai peran yang kuat dalam mensinergikan program antar stakholder dan menjadi salah satu Tim yang dipandang representatif dalam pembahasan issu-issu perubahan iklim maupun dalam mengeluarkan kebijakan
      
      Diharapkan untuk kedepannya program biopori ini dapat di laksanakan oleh seluruh masryarakat di kota Bandar lampung sehingga nantinya manfaat dari biopori ini dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. 

Jumat, 24 Januari 2014

BIOPORI CEGAH BANJIR

Saat ini musim hujan sedang berada pada pucaknya. Curah hujan yang cukup tinggi menyebabkan bencana di negara Indosesia tercinta ini. cuaca ekstrim ini diperkirakan hingga februari.
Kukuh Ribudianto, Kepala Sub bidang Cuaca Ekstrem BMKG, mengatakan terdapat pertemuan angin di atas wilayah utara pulau Jawa dan Sumatera bagian selatan.
"Potensi hujan yang cukup lebat cenderung terjadi di wilayah ini. Di daerah Pantura masih akan terus berlangsung hingga pertengahan Februari nanti,"
Bencana yang ditimbulkan oleh air saat ini memang sangat luar biasa. Mulai dari banjir di jakarta, banjir di jateng, banjir bandang di Manado ditambah lagi longsor dan amblasnya jalan di tol cipularang. Provinsi lampung tidak luput dari bencana banjir, kabupaten lampung utara, pringsewu.  Semua hal tersebut terjadi karena kerusakan alam yang semakin hari semakin parah. Tak terkendalinya penebangan hutan untuk dijadikan lahan pemukiman dan pusat perbelanjaan sehingga daerah untuk resapan air nyaris tidak ada.  Berkaca dari bencana yang hingga saat ini terus melanda Indonesia sebaiknya kita berbenah agar kerusakan dan bencana tersebut tidak semakin parah. Bencana tersebut dapat di minimalisir jika masyarakat sadar akan lingkungan sehat bersih dan rapih. 
Masyarakat harus memulai menghentikan kegiatan membuang sampah di saluran air, kali, sungai, penebangan pohon dan pembukaan lahan harus diminimalisir mempertimbangkan dampak untuk wilayah sekitarnya, buatlah penampungan air sebanyak - banyaknya seperti embung , waduk, sumur resapan dan untuk masyarakat yang perkotaan hendaknya membuat lubang resapan biopori disetip rumah agar air dapat diserap oleh tanah sebanyak-banyaknya. harapannya adalah dengan mulai belajar disiplin terhadap sesuatu yang akan merusak lingkungan kedepan bencana baik banjir, longsor akan dapat diminimalisir.

Senin, 02 Desember 2013

RAPAT INTERNAL KOTA


Rapat internal kota ini dilakukan pada tanggal kegiatan  26 november 2013 Pukul 10.00 yang bertempat  BAPPEDA kota Bandar Lampung. agenda rapat tersebut itu adalah evaluasi, perkembanggan program. Peserta rapat tersebut dihadiri oleh MITRA BENTALA, MERCY CORPS, Tim kota, CCC. 


peserta rapat (MITRABENTALA, MERCY CORPS, TIM KOTA)


Pembuatan lubang resapan biopori, sampai bulan November 2013  ini sebanyak 20.029 (kelurahan langkapura) dan 400 (luar kelurahan Langkapura),  total lubang resapan biopori yang telah dicapai untuk kegiatan Pilot Project sebanyak 20.354 lubang, unuk Kegiatan Project Implementasi  (Beringin Raya, Sidodadi, Labuhan Dalam, Durian Payung) lubang resapan biopori. 35.477 lubang (November minggu ke3).


Capaian yang telah dilakukan dalam program biopori ini adalah Pelaksanaan aktivitas berjalan sesuai dengan Tracking Table yang telah disusun,  Kampanye yang dilakukan melalui koran maupun TV lokal cukup baik (RIB),  LRB yang dibuat November mencapai 35.000 lubang dari 80.000 target (43%), Pelibatan pihak terkait  mulai dari kader, RT, Lingkungan dan kelurah cukup maksimal (ex. Surat Edaran dan surat himbauan), Terbitnya Peraturan Walikota Bandar Lampung No. 62 Tahun 2013 Tentang Pemanfaatan Air Hujan, Instansi pemkot  Bandar Lampung yang terlibat didalam proyek biopori melakukan diseminasi penyerahan biopori untuk instansinya masing-masing yang dimulai dari tahun 2012 (BPLH Kota Bandar Lampung, BAPPEDA, Pertanian dan Kehutanan), Masyarakat / para pihak lainnya diluar program, ACCCRN membuat LRB (Pertamina, PDAM, PT. Tirta Investama, Kampus, Sekolah, daerah lain), Bertambahnya cadangan air tanah di empat kec. Di lokasi implementasi program sampai dengan 2014, Berkurangnya potensi genanggan air di empat kec.di lokasi implementasi program s/d april 2014, Dampak biopori menyebabkan ketersediaan air  sumur warga lebih lama di banding tahun 2012.