Selasa, 31 Juli 2012

Kelurahan Langkapura Menjadi Area Percontohan Penerapan Lubang Resapan Biopori

Peta Kelurahan Langkapura
Kecamatan Kemiling merupakan bagian dari Kota Bandar lampung yang memiliki 7 Kelurahan. Melalui hasil kajian pendahuluan terkait dengan implementasi pembuatan Lubang Resapan Biopori yang akan dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lamp;ung melalui Mitra Bentala Kelurahan Kemiling terpilih sebagai wilayah percontohan. Implemnetasi pembuatan Lubang Resapan biopori ini akan dilaksankan di Kelurahan lampapura yang terdiri dari 3 lingkungan. dengan jumlah KK 2.830 dan luas lahan 1.669.547 m2 wilayah ini menjadi pihan mengingat menajdi salah satu daerah yang mengalami kekeringan disamping pertimbangan kepadatan penduduk dan  kemiskinan. di wilayah ini akan dilakukan perencanaan bersama yang melibatkan tim Program dari Mitra Bentala dan Aparat Kelurahan serta masyarakat setempat. 

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan adalah:
1. Sosialisasi Program di tingkat kecamatan dan Kelurahan
2. Pembahasan diskusi Kelompok
3. Pemilihan Kader Lokal
4. Pelatihan Kader
5. Study Banding
6. Pembuatan Lubang Resapan Biopori
7. Pendampingan
Peta Kecamatan Kemiling

Program ini direncanakan akan dimulai pada awal bulan Agustus 2012 memasuki proses pendekatan dan sosialisasi dan koordinasi, sedangkan pembuatan pembuatan lubang resapan biopori sebanyak 20.000 direncanakan pada bulan September 2012 dengan melibatkan partisipasi masyarakat dan parapihak. Pelaksanaan pembuatan lubang resapan biopori ini juga akam melibatkan pelajar dari SDN 1 Langkapura sebagai sekolah percontohan. 

Senin, 23 Juli 2012

Lubang Resapan Biopori Menjadi Salah Satu Upaya Adaptasi Perubahan Iklim

Rapat Koordinasi Tim Kota
Perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di dunia menjadi permasalahan yang harus dihadapi secara bersama-sama dengan mengembangkan prinsip-prinsip kehidupan yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan). Pembangunana yang berwawasan lingkungan menjadi sebuah kebijakan yang disepakati oleh dunia dalam menjamin terjadinya keseimbangan lingkungan. perubahan iklim telah berdampak terhadap terjadinya kenaikan suhu permukaan bumi dan laut, kenaikan permukaan air laut, terjadinya perubahan iklim dan iklim ekstrim yang berdampak terhadap pola produksi pertanian dan pola kehidupan manusia.

Kunjungan Lokasi Biopori Masyarakat
Bandar Lampung menjadi salah satu Kota yang telah mengembangkan program Adaptasi Perubahan Iklim yang di dukung oleh Mercy Corps dan The Rockefeller Foundation yang mencoba mengidentifikasi isu-isu perubahan iklim yang terjadi di Kota Bandar Lampung. Program yang diusung ini telah pula melahirkan Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lampung (Tim Kota) melalui pengembangan jaringan ACCCRN (Asian Cities Climate Change Resilience Network) dimana untuk Indonesia Kota bandar Lampung bersama Kota Semarang menjadi Kota pertama yang menjadi anggota jaringan ini.

Tim Kota - Mercy - Rockefeller 
Permasalahan kota Bandar Lampung dalam konteks perubahan iklim setidaknya telah dialami oleh masyarakat dengan mengalami peningkatan suhu udara dan laut, terjadinya ROB dan mulai mengalai kekeringan air tanah. upaya untuk menjawab permasalahan tersebut melalui Tim Kota telah dilakukan pengembangan program "Konservasi Air Bawah Tanah Melalui Penerapan Teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Bagi Adaptasi Perubahan Iklim"


Program ini merupakan satu inisiatif untuk menjawab ancaman kekeringan dengan mengurangnya cadangan air tanah dan mengurangi genangan dan potensi banjir. Program ini dimaksudkan menjadi satu upaya bersama masayrakat kota Bandar Lampung dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan sebagai dampak dari perubahan iklim (Pemanasan Global).

Program ini telah dimulai dengan tahapan

  1. Februari 2012 dengan diawali kegiatan Kajian Pendahuluan yang melakukan kajian akademik terkait kriteria lokasi dan metode pembuatan lubang resapan biopori
  2. September 2012 pembuatan lokasi percontohan Lubang Resapan biopori sebanyak 20.000 buah
  3. Agustus 2013 implementasi pembuatan Luabng Resapan Biopori secara luas sejumlah 80.000 buah

Program Pembuatan Lubang resapan Biopori ini diharapkan dapan menjadi salah satu solusi yang didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kota Bandar Lampung dalam pengembangannya kedepan menuju Kota bandar Lampung yang Berwawasan Lingkungan (Green City)

Jumat, 20 Juli 2012

MANFAAT LUBANG RESAPAN BIOPORI


MEMBUAT LUBANG RESAPAN BIOPORI (LBR)

LUBANG RESAPAN BIOPORI


Pengertian Biopori


Biopori berasal dari kata Bio (artinya makhluk hidup) dan Pori (artinya lubang), jadi Biopori dapat diartikan sebagai lubang yang terbentuk akibat aktivitas makhluk hidup (mikroba). Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan teknologi sederhana yang dikembangkan oleh Institut Pertanian Bogor. Latar belakang penemuan teknologi Lubang Resapan Biopori ini adalah sering terjadinya banjir di kota-kota besar di Indonesia yang dikarenakan kurangnya daerah resapan air di daerah tersebut. Teknologi Biopori berfungsi untuk meresapkan air ke dalam tanah sehingga air tidak menggenang di permukaan tanah. Selain itu, lubang penampang Biopori juga bisa digunakan untuk membuat kompos dengan cara memasukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori.





Manfaat Biopori

1. Mencegah terjadinya banjir
2. Persediaan air tanah terjamin
3. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor
4. Lubang penampangnya dapat menjadi tempat pembuatan
    kompos


Cara Membuat Biopori

  1.  Siapkan alat dan bahan 
    • Bor 
    • Pipa berdiameter 10 cm 
    • Sampah organik (daun, rumput, dll)
  2. Carilah tempat yang sesuai untuk membuat Lubang Resapan Biopori (seperti: taman, halaman, atau pekarangan rumah)
  3. Mulailah membuat lubang vertikal berdiameter 10 - 25 cm dengan kedalaman 100 cm menggunakan bor 
  4. etelah terbentuk lubang, masukkan pipa ke dalam lubang. Pemasangan pipa ini bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor di dalam lubang penampang resapan biopori 
  5. Masukkan sampah organik ke dalam lubang penampang Biopori. Sampah organik mengundang datangnya mikroba yang berujung pada terbentuknya Biopori. Sampah organik juga bisa dipanen sebagai pupuk kompos setelah beberapa lama dipendam.
  6. Tepi lubang dapat dipekuat dengan semen jika perlu. 
 
Cara Kerja Lubang Resapan Biopori

Setelah kita membuat lubang penampang biopori. Mikroba yang berada di sekitar lubang penapang biopori akan tertarik dengan aroma sampah yang ada di dalam lubang penampang. Aktivitas mikroba tersebut mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang halus di sekitar lubang penampang. Lubang-lubang halus inilah yang disebut Biopori. Ketika hujan, air akan memenuhi lubang penampang. Kemudian air akan menyebar ke segala arah melalui lubang-lubang kecil. Dengan demikian air yang terserap lebih banyak, dan resiko terjadinya banjir pun dapat diperkecil. Ketersediaan air tanah juga terjamin.

Salah Kaprah Tentang Biopori 

Masih banyak yang beranggapan bahwa lubang resapan biopori adalah lubang besar yang kita buat dengan menggunakan bor seperti yang ditunjukkan oleh kotak merah gambar di atas. Namun lubang biopori yang sesungguhnya bukanlah lubang besar itu, melainkan lubang lubang kecil yang berada di sekitar lubang besar tersebut. Seperti gambar di bawah