Senin, 23 Juli 2012

Lubang Resapan Biopori Menjadi Salah Satu Upaya Adaptasi Perubahan Iklim

Rapat Koordinasi Tim Kota
Perubahan iklim yang sudah mulai dirasakan oleh masyarakat di dunia menjadi permasalahan yang harus dihadapi secara bersama-sama dengan mengembangkan prinsip-prinsip kehidupan yang berwawasan lingkungan (berkelanjutan). Pembangunana yang berwawasan lingkungan menjadi sebuah kebijakan yang disepakati oleh dunia dalam menjamin terjadinya keseimbangan lingkungan. perubahan iklim telah berdampak terhadap terjadinya kenaikan suhu permukaan bumi dan laut, kenaikan permukaan air laut, terjadinya perubahan iklim dan iklim ekstrim yang berdampak terhadap pola produksi pertanian dan pola kehidupan manusia.

Kunjungan Lokasi Biopori Masyarakat
Bandar Lampung menjadi salah satu Kota yang telah mengembangkan program Adaptasi Perubahan Iklim yang di dukung oleh Mercy Corps dan The Rockefeller Foundation yang mencoba mengidentifikasi isu-isu perubahan iklim yang terjadi di Kota Bandar Lampung. Program yang diusung ini telah pula melahirkan Tim Koordinasi Ketahan Kota Bandar Lampung (Tim Kota) melalui pengembangan jaringan ACCCRN (Asian Cities Climate Change Resilience Network) dimana untuk Indonesia Kota bandar Lampung bersama Kota Semarang menjadi Kota pertama yang menjadi anggota jaringan ini.

Tim Kota - Mercy - Rockefeller 
Permasalahan kota Bandar Lampung dalam konteks perubahan iklim setidaknya telah dialami oleh masyarakat dengan mengalami peningkatan suhu udara dan laut, terjadinya ROB dan mulai mengalai kekeringan air tanah. upaya untuk menjawab permasalahan tersebut melalui Tim Kota telah dilakukan pengembangan program "Konservasi Air Bawah Tanah Melalui Penerapan Teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB) Bagi Adaptasi Perubahan Iklim"


Program ini merupakan satu inisiatif untuk menjawab ancaman kekeringan dengan mengurangnya cadangan air tanah dan mengurangi genangan dan potensi banjir. Program ini dimaksudkan menjadi satu upaya bersama masayrakat kota Bandar Lampung dalam beradaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan sebagai dampak dari perubahan iklim (Pemanasan Global).

Program ini telah dimulai dengan tahapan

  1. Februari 2012 dengan diawali kegiatan Kajian Pendahuluan yang melakukan kajian akademik terkait kriteria lokasi dan metode pembuatan lubang resapan biopori
  2. September 2012 pembuatan lokasi percontohan Lubang Resapan biopori sebanyak 20.000 buah
  3. Agustus 2013 implementasi pembuatan Luabng Resapan Biopori secara luas sejumlah 80.000 buah

Program Pembuatan Lubang resapan Biopori ini diharapkan dapan menjadi salah satu solusi yang didukung oleh masyarakat dan pemerintah daerah Kota Bandar Lampung dalam pengembangannya kedepan menuju Kota bandar Lampung yang Berwawasan Lingkungan (Green City)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar