Senin, 02 Desember 2013

RAPAT INTERNAL KOTA


Rapat internal kota ini dilakukan pada tanggal kegiatan  26 november 2013 Pukul 10.00 yang bertempat  BAPPEDA kota Bandar Lampung. agenda rapat tersebut itu adalah evaluasi, perkembanggan program. Peserta rapat tersebut dihadiri oleh MITRA BENTALA, MERCY CORPS, Tim kota, CCC. 


peserta rapat (MITRABENTALA, MERCY CORPS, TIM KOTA)


Pembuatan lubang resapan biopori, sampai bulan November 2013  ini sebanyak 20.029 (kelurahan langkapura) dan 400 (luar kelurahan Langkapura),  total lubang resapan biopori yang telah dicapai untuk kegiatan Pilot Project sebanyak 20.354 lubang, unuk Kegiatan Project Implementasi  (Beringin Raya, Sidodadi, Labuhan Dalam, Durian Payung) lubang resapan biopori. 35.477 lubang (November minggu ke3).


Capaian yang telah dilakukan dalam program biopori ini adalah Pelaksanaan aktivitas berjalan sesuai dengan Tracking Table yang telah disusun,  Kampanye yang dilakukan melalui koran maupun TV lokal cukup baik (RIB),  LRB yang dibuat November mencapai 35.000 lubang dari 80.000 target (43%), Pelibatan pihak terkait  mulai dari kader, RT, Lingkungan dan kelurah cukup maksimal (ex. Surat Edaran dan surat himbauan), Terbitnya Peraturan Walikota Bandar Lampung No. 62 Tahun 2013 Tentang Pemanfaatan Air Hujan, Instansi pemkot  Bandar Lampung yang terlibat didalam proyek biopori melakukan diseminasi penyerahan biopori untuk instansinya masing-masing yang dimulai dari tahun 2012 (BPLH Kota Bandar Lampung, BAPPEDA, Pertanian dan Kehutanan), Masyarakat / para pihak lainnya diluar program, ACCCRN membuat LRB (Pertamina, PDAM, PT. Tirta Investama, Kampus, Sekolah, daerah lain), Bertambahnya cadangan air tanah di empat kec. Di lokasi implementasi program sampai dengan 2014, Berkurangnya potensi genanggan air di empat kec.di lokasi implementasi program s/d april 2014, Dampak biopori menyebabkan ketersediaan air  sumur warga lebih lama di banding tahun 2012.  

 

Selasa, 05 November 2013

BIOPORI MENJAGA LINGKUNGAN

Memasuki bulan november berarti tampak didepan mata musim penghujan yang segera tiba. Untuk daerah padat pemukiman dipastikan jumlah air akan meningkat mengingat lokasi resapan yang sudah beralih fungsi tersebut. Akibatnya disejumlah daerah yang lokasinya rendah akan tergenang air dan bukan tidak mungkin akan terkena banjir. Biopori adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Pembuatan biopori sudah dilakukan terus menerus dan berekelanjutan hingga saat ini oleh MITRA BENTALA serta rekan-rekan yang mendukung program biopori ini. Lubang resapan biopori ini dilakukan didaerah Kota Bandar Lampung. Sampai saat ini jumlah lubang resapan biopori mencapai 19.240 lubang resapan biopori.

Kegiatan yang dilakukan untuk terus meningkatkan lubang resapan biopori terus dilakukan. Beberapa kegiatan tersebut seperti rapat internal kader, rapat koordinasi CF dan Koorwil, melakukan kerja bakti bersama. semua kegitan tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Harapannya adalah saat hujan turun luapan air dapat berkurang serta cadangan air tanah dapat ditingkatkan.


Senin, 16 September 2013

SOSIALISASI BIOPORI

 " Sosialisasi daerah perluasan biopori tingkat Kelurahan"



Seiring dengan Pembangunan–pembangunan di lahan perkotaan semakin meningkat dan semakin semrawut karna penataan kota yang kurang pas.Dan juga di tambah dengan penelitian pihak Unila yang di ramalkan pada tahun 2020 kota Bandar Lampung akan Krisis air. Maka saat hujan datang, air yang seharusnya mengalir ke tempat pembuangan air itu terkadang terhenti sehingga air tidak berjalan secara semestinya yang diharapkan.Tempat yang untuk perjalanan air untuk saat ini sudah sempit, tersumpel sampah dan  lahan terbuka untuk resapan air sudah tertutup sehingga saat hujan datang di kota ini kerap  terjadi banjir maka dan pada saat kemarau kekeringan karna tidak ada cadangan air di bawah tanah. Maka Pemerintah kota mensiasati dengan Lubang Resapan Biopori, dan Pemerintah pun sudah mengeluarkan tentang kebijakan LRB ini dengan No. 12  Th. 2009, yang di harapkan bisa membantu menyimpan cadangan air di bawah air dan mengurangi banjir di kota Bandar Lampung. 


Sebelumnya telah dilakukan sosilisasi biopori tingkat kecamatan, saat ini dilanjutkan dengan sosialisasi tingkat kelurahaan. sosialisasi tingkat kelurahaan ini dilakukan di beberapa kelurahan yaitu bringgin jaya, sidodadi, labuhan dalam, durian payung. kegitaan ini dilakukan agar masyarakat lebih paham dan megerti manfaat biopori sehingga akan timbul kesadaran untuk membuat lubang resapan biopori tersebut.

foto kegitaan sosialisasi kelurahaan sidodadi







foto kegiataan sosialisasi kelurahan bringgin jaya



Sabtu, 13 Juli 2013

LOKAKARYA BIOPORI


Lokakarya biopori wilayah percontohan diadakan pada tanggal 3 juli 2013 di hotel marcopolo. Acara sosialisasi ini dihadiri oleh tim kota,  Asiten eslon II bidang ekonomi, ketua BAPPEDA, kepala sekolah dari beberapa sekolah percontohan yang menerapkan biopori, dinas instansi, perwakilan kecamataan, perwakilan dari kelurahaan.
Adapun urutan acara yang telah dilakukan sambutan dari bapak wali kota yang mana dalam hal ini diwakili oleh Asiten eslon II bidang ekonomi yang membacakan sambutaan dari bapak wali kota Bandar lampung, dan dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawabaan dari Lembaga penelitian UNILA terkait hasil pembutaan lubang resapan biopori, laporan kegitan yang telah dilakukan disampaikan oleh MITRA BENTALA dan pemberian materi oleh penemu lubang resapan biopori pak Kamir Brata.





Ada beberapa proses pembelajaran yang perlu diperhatikan pasca pembutaan lubang resapan biopori di wilayah percontohan kelurahan Langkapura Bandar lampung, hal-hal yang baik nantinya akan dilakukan untuk diterapkan di empat kecamataan.  Setelah acara lokakarya ini dilakukan aktifitas yang akan dilakukan kedepan yaitu koordinasi dengan para pihak ditingkat kecamataan untuk wilayah perluasaan, melakukan Fokus group discusion, pelatihan kader, asistensi di kelurahaan adanya dukungan kebijakan dari lurah dan wali kota untuk mendukung pembutan lubang resapan biopori, danya komitmen lurah melalui implementasi biopori baik dari pihak aparat kelurahannya, PKK, posyandu. 

Ada beberapa kendala yang dihadapi saat implementasi tersebut berlangsung diantaranya  tidak semua kader yang ada di kelurahaan langkapura berfungsi dengan baik, inisiatif dari masyarakat terkait dengan dampak langsung dari kekeringan dan banjir yang terjadi pasca pembutaan biopori, kendala pembutaan lubang resapan biopori pasca pembuataan, setelah pembutaan harus ada pemeliharaan lubang resapan biopori. 

Harapan kedepan adalah pemerintah dapat membuat peraturan untuk pengembang atau bangunan lain untuk melampirkan rencana sanitasi dan pemanfaatan air hujan sebagai salah satu sarat pendiriaan bagunan.

Kamis, 11 Juli 2013

Sosialisasi Biopori di Kecamataan Tanjung Karang Pusat


Kegiatan sosialisasi di kecamatan Tanjung Karang Pusat diadakan tanggal 28 juni 2013 dimulai pada pukul 09.00 wib. Peserta sosialisasi dihadiri oleh camat Tanjung Karang Pusat, lurah , dan perwakilan masyarakat setempat. Sosialisasi di kecamataan Tanjung Karang Pusat ini menjadi sosialisasi penutup untuk tingkat kecamataan yang nantinya kan dilanjutkan sosialisasi ketingkat kelurahaan 





“Kita sepakat bahwa air adalah sumber kehidupan, setiap tahun kebutuhan akan air semakin meningkat maka harapkan kita beberapa tahun kedepan melalui adanya lubang resapan biofori ini cadangan air bawah tanah untuk air sumur galian ataupun sumur bor akan tetap pada. Selain itu ada manfaat lainnya yaitu dapat meminimalkan genangan air dan terbuangnya air yang mengalir sia-sia ke laut. Berdasarkan hasil kajian oleh Universitas Lampung (UNILA) secara ilmiah harus disampaikan bahwa kota Bandarlampung disaat kemarau atau pun musim hujan sama-sama terjadi kekurangan air, pada saat kemarau beberapa bulan saja sudah terasa kurangnya cadangan air, begitupun disaat banjir, karena air yang menggenang saat banjir itu akan mengalir langsung ke drainase dan langsung menuju ke laut tanpa terserap oleh tanah secara maksimal karena kondisi kota Bandarlampung saat ini kurangnya lahan untuk penyerapan air, kebanyakan sudah tertutupi oleh bangunan-bangunan dan semen-semen atau  paving. Untuk mengatasi hal itu sebenarnya pemerintah kota Bandarlampung menurunkan kebijakan bagi tiap-tiap bangunan wajjib membuat lubang resapan, akan tetapi padatnya bangunan di kota Bandarlampung, seperti pemukiman penduduk maupun bangunan lain tidak memungkinkan untuk pengadaan lubang resapan yang memang membutuhkan lahan yang cukup luas dan biaya yang relative tinggi. Maka lubang resapan biofori ini lah yang paling cocok diterapkan di kota Bandarlampung dengan diameter lubang hanya 10 Cm  dari pada lubang resapan pada umumnya.”

camat kemiling memberikan sambutan

peserta bertanya tentang biopori

pembutaan biopori oleh peserta sosialisasi

daerah yang dapat di buat lubang resapan biopori



Berdasarkan kajian UNILA juga, di Kota Bandarlampung terjadi penurunan permukaan air tiap tahunnya sebesar 2 Cm.  Dapat digambarkan jika 10 tahun yang lalu sumur galian dengan kedalaman 5 meter saja sudah mencapai sumber mata air, sedangkan saat ini paling tidak 10, bahkan 12-17 meter galian baru mencapai sumber mata air.”

Tetapi daerah pinggiran pantai atau pessir seperti daerah Teluk tidak direkomendasikan untuk pengadaan lubang resapan biofori ini dengan pertimbangan air yang diserap nanti bercampur dengan air laut. Secara umum mengenai lubang resapan biofori ini merupakan sesuatu yang baru bagi masyarakat, maka perlu adanya sosialisasi di tingkat kecamatan seperti saat ini dan sosialisasi lanjutan di tingkat kelurahan nantinya.

Selasa, 09 Juli 2013

Sosialisasi Biopori di Kecamataan Tanjung Senang


Sosialisasi dan pembuatan biopori di tingkat kecamataan Tanjung Senang dilakukan pada tanggal 27juni 2013 yang berlokasi di Kecamtaan Tanjung Senang. Peserta yang hadir diantaranya dari pihak kecamataan, kelurahaan, RT, dan masyarakat sekitar.  Kecamataan Tanjung senang terdiri dari 5 kelurhaan. Jumlah pembutaan lubang resapan biopori yang akan dibuat adalah 20.000 lubang biopori yang natinya akan dibagi ke 5 kelurahaan. Pembagian jumlah lubang resapan biopori ini nantinya jumlahnya tidak akan sama untuk setiap kelurahaan. Dan secara tekhnis contohnya seperti apa pembuatan lubang resapan biopori ini juga dilakukan dalam acara sosialisasi ini. Pasca dari sosialisasi tingkat kecamataan akan dilanjutkan sosialisasi tingkat kelurahaan. Dan akan dibentuk beberapa kader untuk memudahkan kerja teman-teman dilapangan. Kader-kader ini yang akan membantu pelaksanaan kegitaan, bagaimana mengajak masyrakaat untuk sama-sama membuat lubang biopori. Kita berharap bahwa program ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh warga masyarakat yang tentunya masyarakat Tanjung senang ini.



pembutaan biopori oleh sekcam Tanjung Senang

pembutan biopori oleh masyarakat

SOSIALISASI BIOPORI KECAMATAAN KEMILING


Sosialisasi dan pembuatan biopori di tingkat kecamataan kemilling diadakan pada tanggal 20 juni 2013. Sosialisasi ini dihadiri oleh pihak kecamatan, sosialisasi , perwakilan dari karangtaruna dan masyarakat sekitar. Sosialisasi ini dilakukan dengan harapan kedepan kita dapat bekerjasama antara kecamatan, kelurahaan, Posyandu dan ibu-ibu PKK. 



Peserta sosialisasi

peserta sosialisasi saat sesi tanya jawab


Senin, 17 Juni 2013

SOSIALISASI BIOPORI KECAMATAN KEDATON


           Pada saat musim hujan tiba, sebagian besar air hujan yang turun ke bumi tidak dapat meresap secara langsung ke dalam tanah karena sudah banyak lahan terbuka hijau yang dipakai untuk lahan pemukiman. Akibatnya air tersebut akan mengalir  menjadi limpasan sehingga akan menimbulkan genanggan dan banjir disebagian daerah daratan rendah. hal tersebut tentu dapat diatasi dengan cara pembuatan lubang resapan biopori. Dengan membuat lubang resapan biopori tentunya dapat mengatasi kekurangan pasokaan air, mengatasi genaggan air, mencegah banjir , serta menambah cadangan air tanah. Mengingat pentingnya hal tersebut maka pembuatan lubang resapan biopori disosialiasikan di Bandar Lampung. Pembuatan lubang resapan biopori yang sebelumnya sudah dilakukan di kelurahan langkapura saat ini akan diperluas didaerah lainnya. Sebelum melakukan pembuatan lubang resapan biopori masyarakat harus diberikan pengetahuan terlebih dahulu apakah yang dimaksud dengan lubang resapan biopori.Maka dilakukan sosialisasi pembutan lubang resapan biopori. 

Kegitan sosialisasi implementasi biopori wilayah kecamatan kedaton dilakukan pada tanggal 13 juni 2013. Acara diawali dengan sambutan dari pihak pelaksana kegitan oleh direktur MITRA BENTALA herza yulianto. Dalam acara sosialisai ini disisipkan pemberian materi mengenai biopori yang diisi oleh koordinator program biopori, Tim kajian UNILA dan Mercy Corps dan setelah itu dilanjutkan dengan melakukan interaksi tanya jawab dengan peserta sosialisasi biopori.







Peserta diajak untuk melakukan pembutan biopori secara bersama-sama agar para peserta paham apa yang di maksud dengan biopori dan bagaimana cara pembutan lubang resapan biopori. Tanggapan yang ditunjukan oleh masyarakaat saat sosialisasi cukup baik. Hal tersebut terlihat dari bagaimana antusias warga membuat lubang resapan biopori secara bersama-sama dan sekaligus meminta agar dilokasi pemukiman mereka segera dibuat lubang resapan biopori.